Selasa, 23 April 2013

PEWUJUDAN GLOBALISASI EKONOMI DI INDONESIA

PEWUJUDAN GLOBALISASI EKONOMI DI INDONESIA
(Risanda Alirastra Budiantoro / 330600 / FEB UGM / Ilmu Ekonomi)
Tugas Pengantar Ekonomi I 

Pada akhir-akhir ini globalisasi telah mempengaruhi beberapa negara dalam berbagai bidang, khususnya pada negara berkembang. Hal yang paling banyak diperbicangkan  adalah globalisasi ekonomi. Di Indonesia, globalisasi ekonomi ramai dibahas di media. Melalui media tersebut, diinformasikan kepada masyarakat tentang perkembangan, dampak dan cara mengantisipasi globalisasi ekonomi sehingga mereka dapat mengambil langkah strategis didalam mengatasi globalisasi.

Menurut Tanri Abeng, seorang ahli ekonomi Indonesia, globalisasi ekonomi merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi ekonomi tidak hanya akan mempengaruhi perdagangan internasional, tetapi juga kegiatan investasi, finansial, dan produksi suatu negara. Perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi terjadi dalam bentuk globalisasi produksi, globalisasi perdagangan, globalisasi pembiayaan, globalisasi tenaga kerja, dan globalisasi jaringan informasi.

Di Indonesia, globalisasi ekonomi dapat membawa dampak positif atau negatif, hal tersebut tergantung dari kesiapan bangsa Indonesia dalam menghadapi globalisasi ekonomi tersebut. Dampak globalisasi ekonomi yang positif  adalah tentang dua hal yang saling berkaitan, yaitu tentang produksi dalam negeri dan perdagangan internasional. Dengan menipisnya batas teritorial perdagangan, maka kegiatan ekspor-impor akan semakin mudah. Bagi konsumen hal tersebut sangat menguntungkan karena membuat pilihan mereka menjadi sangat bervariasi.. Konsumen dapat menikmati barang-barang lebih banyak, lebih mudah, lebih praktis, dan lebih murah dari luar negeri. Namun, jika konsumsi terhadap barang-barang import secara berlebihan dapat menyebabkan dampak negatif dari sikap konsumtifisme. Masyarakat lebih mempercayai produk import dari pada produk lokal. Di lain pihak, produsen dalam negeri akan memperoleh keuntungan karena dapat melihat potensi pasar dunia secara cerdas dan dapat mengembangkan produksi lokal yang berdaya saing, sehingga produk lokal akan semakin mudah merambah pasar hingga ke luar negeri. Meningkatnya kegiatan ekspor akan mendorong pertumbuhan dan perkembangan sektor industri dalam negeri serta dapat memperluas diversifikasi produk di dalam negeri. Selain itu, dengan memasarkan produk ke luar negeri, produsen domestik bisa melakukan standardisasi harga sesuai harga pasar internasional yang biasanya lebih mahal dari harga dalam negeri. Dengan penyeragaman tarif dan pengurangan atau penghapusan biaya nontarif, seperti bea cukai dan pajak, keuntungan produsen dalam negeri akan semakin meningkat. Hal itu akan berdampak pada pendapatan produsen sehingga bisa meningkatkan daya beli dan tabungan masyarakat.

Perdagangan luar negeri yang makin bebas akan menyebabkan globalisasi pembiayaan. Globalisasi pembiayaan adalah globalisasi ekonomi dimana penanaman modal atau investasi asing ke suatu negara akan semakin diperlonggar. Untuk itu, bangsa Indonesia harus jeli dalam melihat potensi daerahnya. Potensi yang bisa dikembangkan di Indonesia seperti sumber daya alam, budaya, dan wilayah. Sumber daya alam yang cukup potensial untuk menarik investor asing seperti hasil tambang, perkebunan, atau pertanian harus dimaksimalkan. Budaya Indonesia yang beranekaragam dari kesenian tradisional, makanan khas daerah, barang-barang kerajinan, peninggalan sejarah, dll harus dipromosikan agar bernilai jual. Sedangkan wilayah yang bisa dikembangkan adalah tempat-tempat yang bisa dijadikan objek wisata seperti wisata alam (wisata laut, gunung, atau hutan) dan wisata budaya (kesenian dan tempat peninggalan sejarah). Dengan mengembangkan semua potensi yang ada, para penanam modal akan tertarik menanamkan modalnya di Indonesia. Dengan demikian, daerah yang sudah menerima investasi bisa semakin dikembangkan dan mendapatkan keuntungan maksimal. Akibatnya, devisa yang didapat Indonesia bisa naik yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain bidang investasi, globalisasi ekonomi akan mempengaruhi bidang perbankan. Akan semakin banyak bank-bank asing yang membuka cabang di Indonesia. Bank-bank asing akan menawarkan berbagai kemudahan dalam mencari nasabah. Yang biasa ditawarkan suatu bank asing dalam mempromosikan banknya adalah mempermudah prosedur peminjaman, mempekecil suku bungan pinjaman, memperbesar suku bunga tabungan, dan memperpanjang waktu angsuran. Selain itu, pihak bank akan mempermudah prosedur peminjaman modal kepada individu, UKM (Usaha Kecil Menengah), perusahaan kecil atau besar. Dengan demikian, nasabah mendapat keuntungan dan bisa mengembangkan usahanya, di sisi lain pihak bank pun mendapat keuntungannya sendiri.

Globalisasi ekonomi juga menyebabkan globalisasi dalam bidang tenaga kerja. Dengan adanya globalisasi dalam bidang tenaga kerja, pengiriman tenaga kerja atau permintaan tenaga kerja akan semakin mudah dilakukan. Human movement antarnegara akan semakin mudah dan bebas. Biasanya, perusahaan global akan memanfaatkan tenaga kerja sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional dan buruh yang biasanya diambil dari negara berkembang. Contohnya, Indonesia yang mempekerjakan staf dan tenaga ahli untuk membantu mengembangkan dan memajukan daerahnya dalam berbagai aspek.. Negara Indonesia pun akan mengirimkan tenaga kerjanya ke luar negeri. Meskipun hanya sebagai buruh atau pekerja rumah tangga, kesejahteraan tenaga kerja yang dikirim akan meningkat karena upah yang didapat di luar negeri lebih besar daripada di dalam negeri. Selain itu, perusahaan asing akan berlomba-lomba mendirikan perusahaan baru atau cabang di Indonesia. Hal tersebut cukup menguntungkan karena tercipta banyak lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat di Indonesia yang umumnya masih memiliki banyak pengangguran.

Globalisasi ekonomi juga mempengaruhi bidang teknologi dan jaringan informasi. Masyarakat suatu negara akan semakin mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara lain karena kemajuan teknologi seperti televisi, radio, media cetak, dan internet. Akibat dari jaringan informasi yang semakin maju adalah dapat membantu memperluas pasar ke berbagai belahan dunia. Contohnya adalah produk bermerek dari luar negeri, misalnya produk makanan seperti KFC dan McDonald, yang cabangnya ada di berbagai negara, tidak terkecuali di Indonesia. Karena banyak produk luar yang dikonsumsi masyarakat, selera masyarakat dunia berubah menuju selera global.

Dengan semakin meluasnya globalisasi ekonomi di dunia, Indonesia harus siap menghadapinya. Indonesia harus secara cerdas dalam berusaha bersaing memasuki pasar internasional supaya mendapatkan berbagai keuntungan dengan adanya globalisasi ekonomi.

Apabila negara Indonesia tidak bisa mengatasi globalisasi ekonomi, berbagai sektor, terutama sektor industri, akan mengalami penurunan produktivitas. Untuk itu, langkah strategis Indonesia dalam mengatasi globalisasi dengan mengembangkan sumber daya alam, sumber daya manusia, dan teknologi. Selain itu, Indonesia harus berusaha berinovasi dalam proses produksi dan meningkatkan kapasitas produksi sesuai permintaan pasar dunia. Terlebih lagi, jika Indonesia mampu membangun jaringan bisnis global sendiri ataupun berkelompok, tentunya akan semakin diuntungkan dan bisa bertahan di era globalisasi ini. Kesimpulannya, competitive advantage (keunggulan kompetitif) adalah hal yang sangat penting dimiliki suatu negara agar bisa bersaing di pasar internasional. Oleh karena itu, upaya meningkatkan daya saing dan membangun keunggulan kompetitif perlu segera dilakukan oleh semua pihak, tidak hanya pihak pelaku bisnis saja, tetapi juga aparat birokrasi, organisasi-organisasi, dan masyarakat Indonesia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar