Rabu, 28 Desember 2011

jokes

Hutang Budi dan Hutang Bank

Untuk mengembang usaha seringkali kita perlu bekerjasama dengan lembaga keuangan agar bisnis kita cepat berkembang. Pada saat saya mulai mengembangkan usaha, saya memberanikan diri untuk meminjam ke Bank BTN sebesar Rp.50jt. Dua tahun kemudian saya ingin mengembangkan usaha lagi dan saya mendapatkan pinjaman dengan jaminan yang sama sebesar 100jt dari Bank BNI, sehingga hutang saya di bank BTN sebesar Rp.50 juta lunas dan sekarang mendapat tambahan modal sebesar Rp.50jt lagi. karena nilai asset saya terus nai, setahun kemudian saya mendapat tawaran dari bank lain sebesar Rp.300jt dan dengan hati saya ambil untuk pengembangan usaha. Sehingga hutang saya di bank BNI sebesar Rp.100jt akhirnya juga lunas. Sekarang saya malah mendapat tambahan modal usaha lagi sebesar Rp.200jt. Seperti kata pepatah, hutang budi dibalas budi, hutang Bank, dilunasi Bank.

Bisnis Rano Karno :

Kalo ada waktu senggang biasanya selalu saya luangkan untuk berolah raga, terutama golf. Suatu saat pada saat bermain golf dan berkenalan dengan beberapa pengusaha di lapangan golf, salah seorang pengusaha bertanya kepada saya, “bisnisnya apa pak?” saya jawab “Bisnis saya di bidang pendidikan”, sejurus kemudian pengusaha tersebut menimpali, “wah bisnis yang bagus sekali pak, di Jakarta ada bisnis pendidikan sangat maju pesat pak, cabangnya juga banyak sekali namanya Primagama, yang punyanya Rano Karno itu lho, bapak pasti tahu kan?” saya hanya bisa menjawab “ya, saya tahu Primagama dan kenal Rano Karno” andai saja pengusaha itu tahu kalo Primagama adalah milik saya dan Rano Karno adalah salah satu bintang yang pernah kita gunakan sebagai bintang iklan di Primagama.


Hutang Itu Mulia :

Pada saat mengisi sebuah seminar, ada pertanyaan dari seorang peserta seminar, “Pak kenapa menurut bapak hutang itu mulia, bukannya kalo hutang kita malah menambah beban pengeluaran tiap bulan” saya jawab dengan ringan “ hutang itu mulia, karena kalo kita berutang apalagi kepada bank, maka tiap bulan kita pasti membayar angsurannya yang dapat digunakan untuk membayar gaji dan bonus pegawai bank. Coba saja kalo tidak ada orang yang ngutang ke bank, terus pegawai bank gajiannya dari mana? Dan berarti juga kita mempunyai sifat sebagai pemberi (membayar angsuran) yang lebih mulia daripada penerima”.

Sedekah Ala Otak Kanan :

Seorang murid saya di Entrepreneur University (EU), penasaran dengan cerita saya tentang sedekah. Suatu ketika murid EU tersebut dalam perjalanan dari Surabaya menuju ke Batam untuk suatu keperluan bisnis. Karena pesawatnya transit di Bandara Soekarno-Hatta, maka murid saya ini sempatkan untuk mampir ke toilet di Bandara. Setelah selesai dari toilet dilihatnya ada petugas cleaning service yang sedang membersihkan toilet. Rupanya murid saya ini ingin mempraktekkan jurus “sedekah ala otak kanan, ga pake mikir langsung action” maka dikeluarkan dompetnya dan diberikannya Rp. 500.000,- kepada cleaning service tersebut.

Dengan setengah kaget dan mengucapkan terima kasih si cleaning service itu berkata, “seumur-umur saya jadi cleaning service belum pernah ada yang ngasi saya segini pak, trimakasih banyak pak”, murid saya juga menjawab, “sama pak, seumur-umur saya juga belum pernah ngasi cleaning service Rp. 500.000,-“.

Beberapa hari kemudian kunjungan bisnisnya di Batam membawa hasil, Murid saya berhasil memperoleh kontrak bisnis senilai Rp. 20 Milyar. Terbukti sedekah juga harus pake otak kanan, tanpa mikir langsung action.

Marketing Ala Otak Kanan :

Pada waktu saya mengisi seminar Entrepreneur University, saya sering membahas manfaat penggunaan otak kanan dalam usaha. Otak kanan membuat kita kreatif dan tanpa terlalu banyak memikirkan hal-hal yang rumit. Seorang murid saya di Bali mempraktekkan marketing ala otak kanan. Murid saya ini berbisnis nasi kotak. Rupanya supaya nasi kotaknya laku dan membuat penasaran pelanggangnya, maka dibuatlah bungkus nasi kotak yang bergambar komik dengan cerita bersambung. Tujuannya adalah supaya konsumennya menjadi penasaran dan besoknya beli lagi nasi kotaknya untuk mengetahui cerita bersambungnya. Suatu cara marketing yang luar biasa.

Suatu ketika saat bertemu kembali dengannya, saya teringat bisnisnya, dan saya tanyakan bagaimana perkembangan bisnis nasi kotak bergambar komiknya tersebut, lalu dia menjawab, “Sekarang saya kewalahan pak banyak pesanan”, “wah bagus dong berarti usaha nasi kotaknya tambah maju dong” tanya saya. Murid saya menjawab : “bukan nasi kotaknya yang banyak pesanannya pak, tapi kotaknya saja yang laris dibeli orang, soalnya ada cerita bersambungnya, dan sekarang saya lagi sibuk ngarang cerita bersambung”.

Cocok, Langsung Tawar

Saya sering mencontohkan cara praktis memulai usaha. Bila kita ingin mulai usaha biasanya langkah pertama adalah mencari lokasi usaha. Maka segeralah mencari lokasi untuk usaha. Bila ada yang cocok dengan keinginan dan persyaratan yang kita mau, maka segera saja ditawar. Seorang peserta seminar bertanya, “pak bagaimana kalo kita tidak punya uang saat menawar tempat usaha, atau ruko tersebut?”, “namanya manawar kan tidak pake uang pak, hanya latihan menawar sebagai latihan tahap awal menjadi pengusaha, dan usahakan nawarnya yang kira-kira tidak diterima oleh pemiliknya, kan kita baru latihan. Misalnya bila harga sewa ruko Rp. 30jt/tahun, maka ditawar saja Rp. 15 jt/tahun, pasti tidak dikasi sama pemiliknya” demikian jawab saya.

“Bagaimana, kalo ternyata sama pemiliknya dikasi Rp. 15jt/tahun pak?” si peserta seminar bertanya lagi. “ Wah kalo begitu, kita harusnya marah sama pemiliknya, kok baru ditawar sekali langsung dikasi, tapi jangan khawatir, bila kita bawa uang Rp. 100ribu, boleh kita berikan kepada pemiliknya sebagai tanda jadi, berarti sisanya adalah Rp. 14,9 jt. Dimana-mana yang namanya sisa pasti lebih mudah mencarinya” demikian jawaban saya.

Menjaga Silaturahmi

Sebagai umat beragama maka kita harus menjaga silaturahmi dengan siapa saja, demikian juga dengan pegawai Bank. Suatu saat ada seorang murid saya yang terlambat membayar kewajiban angsurannya di bank dan meminta pendapat saya. Saya katakan sebagai seorang pengusaha adalah hal biasa kalo terjadi telat bayar angsuran ke Bank. kalo kita bayar lancar terus dan tepat waktu, maka tidak akan pernah dihubungi dari pihak bankm sehingga tidak ada hubungan silaturahmi. Namun bila ada keterlambatan pembayaran angsuran, maka pasti kita akan dihubungi sehingga terjalin komunikasi dan hubungan silaturahmi, sehingga akan menjadi motivasi kita untuk menjadi lebih baik lagi.

Berani Action, Berani Sedekah

Suatu malam saya berniat untuk mengambil duit di ATM saya, pada saat saya antri di ATM, saya mendengar percakapan seorang Ibu yang sedang berada di depan mesin ATM, rupanya duitnya kurang , sedangkan Ibu tersebut harus membiayai biaya rumah sakit anaknya sebesar Rp.2jt. Setelah Ibu itu selesai, saya sampaikan, "Bu boleh saya bantu?" Akhirnya saya mengambil duit sebesar Rp.2jt dan saya berikan kepada Ibu tersebut. Dua hari kemudian ada orang yang menghubungi saya untuk membayar Rp.150jt. Rupanya Berani Action bukan hanya untuk bisnis tapi juga untuk sedekah, hasilnya dijamin berlipat-lipat.

Allah Itu Seperti Persangkaan hamba-Nya

Sukses dan gagalnya kita ditentukan oleh kita sendiri, sehingga tidak perlu menyalahkan pihak lain apalagi menyalahkan takdir. Allah itu selalu berkata iya pada apa yang kita inginkan. Bila kita yakin sukses, maka Allah akan mengabulkan, bila kita ragu akan sukses maka juga akan dikabulakn sehingga tidak sukses-sukses. Bila kita khawatir gagal, maka pasti juga dikabulkan dan akan gagal. Mulai sekarang mari berpikiran yang positif yang yakin dengan kesuksesan


dari : http://entrepreneuruniversity.co.id/jokes#salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar