PEWUJUDAN
GLOBALISASI EKONOMI DI INDONESIA
(Risanda
Alirastra Budiantoro / 330600 / FEB UGM / Ilmu Ekonomi)
Tugas Pengantar Ekonomi I
Pada akhir-akhir ini globalisasi
telah mempengaruhi beberapa negara dalam berbagai bidang, khususnya pada negara
berkembang. Hal yang paling banyak diperbicangkan adalah globalisasi ekonomi. Di Indonesia,
globalisasi ekonomi ramai dibahas di media. Melalui media tersebut, diinformasikan
kepada masyarakat tentang perkembangan, dampak dan cara mengantisipasi
globalisasi ekonomi sehingga mereka dapat mengambil langkah strategis didalam
mengatasi globalisasi.
Menurut Tanri Abeng,
seorang ahli ekonomi Indonesia, globalisasi ekonomi merupakan suatu proses
kegiatan ekonomi dan perdagangan dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi
satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas
teritorial negara. Globalisasi ekonomi tidak hanya akan mempengaruhi
perdagangan internasional, tetapi juga kegiatan investasi, finansial, dan
produksi suatu negara. Perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi terjadi dalam
bentuk globalisasi produksi, globalisasi perdagangan, globalisasi pembiayaan,
globalisasi tenaga kerja, dan globalisasi jaringan informasi.
Di
Indonesia, globalisasi ekonomi dapat membawa dampak positif atau negatif, hal
tersebut tergantung dari kesiapan bangsa Indonesia dalam menghadapi globalisasi
ekonomi tersebut. Dampak globalisasi ekonomi yang positif adalah tentang dua hal yang saling berkaitan,
yaitu tentang produksi dalam negeri dan perdagangan internasional. Dengan
menipisnya batas teritorial perdagangan, maka kegiatan ekspor-impor akan
semakin mudah. Bagi konsumen hal tersebut sangat menguntungkan karena membuat
pilihan mereka menjadi sangat bervariasi.. Konsumen dapat menikmati
barang-barang lebih banyak, lebih mudah, lebih praktis, dan lebih murah dari
luar negeri. Namun, jika konsumsi terhadap barang-barang import secara
berlebihan dapat menyebabkan dampak negatif dari sikap konsumtifisme.
Masyarakat lebih mempercayai produk import dari pada produk lokal. Di lain
pihak, produsen dalam negeri akan memperoleh keuntungan karena dapat melihat
potensi pasar dunia secara cerdas dan dapat mengembangkan produksi lokal yang
berdaya saing, sehingga produk lokal akan semakin mudah merambah pasar hingga ke
luar negeri. Meningkatnya kegiatan ekspor akan mendorong pertumbuhan dan
perkembangan sektor industri dalam negeri serta dapat memperluas diversifikasi
produk di dalam negeri. Selain itu, dengan memasarkan produk ke luar negeri,
produsen domestik bisa melakukan standardisasi harga sesuai harga pasar
internasional yang biasanya lebih mahal dari harga dalam negeri. Dengan
penyeragaman tarif dan pengurangan atau penghapusan biaya nontarif, seperti bea
cukai dan pajak, keuntungan produsen dalam negeri akan semakin meningkat. Hal
itu akan berdampak pada pendapatan produsen sehingga bisa meningkatkan daya
beli dan tabungan masyarakat.
Perdagangan luar negeri
yang makin bebas akan menyebabkan globalisasi pembiayaan. Globalisasi
pembiayaan adalah globalisasi ekonomi dimana penanaman modal atau investasi asing
ke suatu negara akan semakin diperlonggar. Untuk itu, bangsa Indonesia harus
jeli dalam melihat potensi daerahnya. Potensi yang bisa dikembangkan di
Indonesia seperti sumber daya alam, budaya, dan wilayah. Sumber daya alam yang
cukup potensial untuk menarik investor asing seperti hasil tambang, perkebunan,
atau pertanian harus dimaksimalkan. Budaya Indonesia yang beranekaragam dari
kesenian tradisional, makanan khas daerah, barang-barang kerajinan, peninggalan
sejarah, dll harus dipromosikan agar bernilai jual. Sedangkan wilayah yang bisa
dikembangkan adalah tempat-tempat yang bisa dijadikan objek wisata seperti
wisata alam (wisata laut, gunung, atau hutan) dan wisata budaya (kesenian dan
tempat peninggalan sejarah). Dengan mengembangkan semua potensi yang ada, para
penanam modal akan tertarik menanamkan modalnya di Indonesia. Dengan demikian,
daerah yang sudah menerima investasi bisa semakin dikembangkan dan mendapatkan
keuntungan maksimal. Akibatnya, devisa yang didapat Indonesia bisa naik yang
akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain bidang investasi,
globalisasi ekonomi akan mempengaruhi bidang perbankan. Akan semakin banyak
bank-bank asing yang membuka cabang di Indonesia. Bank-bank asing akan
menawarkan berbagai kemudahan dalam mencari nasabah. Yang biasa ditawarkan
suatu bank asing dalam mempromosikan banknya adalah mempermudah prosedur
peminjaman, mempekecil suku bungan pinjaman, memperbesar suku bunga tabungan,
dan memperpanjang waktu angsuran. Selain itu, pihak bank akan mempermudah prosedur
peminjaman modal kepada individu, UKM (Usaha Kecil Menengah), perusahaan kecil
atau besar. Dengan demikian, nasabah mendapat keuntungan dan bisa mengembangkan
usahanya, di sisi lain pihak bank pun mendapat keuntungannya sendiri.
Globalisasi ekonomi juga
menyebabkan globalisasi dalam bidang tenaga kerja. Dengan adanya globalisasi
dalam bidang tenaga kerja, pengiriman tenaga kerja atau permintaan tenaga kerja
akan semakin mudah dilakukan. Human
movement antarnegara akan semakin mudah dan bebas. Biasanya, perusahaan
global akan memanfaatkan tenaga kerja sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf
profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman
internasional dan buruh yang biasanya diambil dari negara berkembang.
Contohnya, Indonesia yang mempekerjakan staf dan tenaga ahli untuk membantu
mengembangkan dan memajukan daerahnya dalam berbagai aspek.. Negara Indonesia
pun akan mengirimkan tenaga kerjanya ke luar negeri. Meskipun hanya sebagai
buruh atau pekerja rumah tangga, kesejahteraan tenaga kerja yang dikirim akan
meningkat karena upah yang didapat di luar negeri lebih besar daripada di dalam
negeri. Selain itu, perusahaan asing akan berlomba-lomba mendirikan perusahaan
baru atau cabang di Indonesia. Hal tersebut cukup menguntungkan karena tercipta
banyak lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat di Indonesia yang umumnya masih
memiliki banyak pengangguran.
Globalisasi ekonomi juga
mempengaruhi bidang teknologi dan jaringan informasi. Masyarakat suatu negara
akan semakin mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara lain
karena kemajuan teknologi seperti televisi, radio, media cetak, dan internet.
Akibat dari jaringan informasi yang semakin maju adalah dapat membantu
memperluas pasar ke berbagai belahan dunia. Contohnya adalah produk bermerek
dari luar negeri, misalnya produk makanan seperti KFC dan McDonald, yang
cabangnya ada di berbagai negara, tidak terkecuali di Indonesia. Karena banyak
produk luar yang dikonsumsi masyarakat, selera masyarakat dunia berubah menuju
selera global.
Dengan semakin meluasnya
globalisasi ekonomi di dunia, Indonesia harus siap menghadapinya. Indonesia
harus secara cerdas dalam berusaha bersaing memasuki pasar internasional supaya
mendapatkan berbagai keuntungan dengan adanya globalisasi ekonomi.
Apabila negara Indonesia
tidak bisa mengatasi globalisasi ekonomi, berbagai sektor, terutama sektor
industri, akan mengalami penurunan produktivitas. Untuk itu, langkah strategis
Indonesia dalam mengatasi globalisasi dengan mengembangkan sumber daya alam,
sumber daya manusia, dan teknologi. Selain itu, Indonesia harus berusaha
berinovasi dalam proses produksi dan meningkatkan kapasitas produksi sesuai
permintaan pasar dunia. Terlebih lagi, jika Indonesia mampu membangun jaringan
bisnis global sendiri ataupun berkelompok, tentunya akan semakin diuntungkan
dan bisa bertahan di era globalisasi ini. Kesimpulannya, competitive advantage (keunggulan kompetitif) adalah hal yang
sangat penting dimiliki suatu negara agar bisa bersaing di pasar internasional.
Oleh karena itu, upaya meningkatkan daya saing dan membangun keunggulan
kompetitif perlu segera dilakukan oleh semua pihak, tidak hanya pihak pelaku
bisnis saja, tetapi juga aparat birokrasi, organisasi-organisasi, dan
masyarakat Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar