Paradigma dan Indikator Pembangunan Ekonomi Indonesia
(Risanda Alirastra Budiantoro
– 12/330600/EK/18790 – Ilmu Ekonomi )
1. Paradigma Pembangunan Ekonomi Indonesia
(Tradisional à Modern)
Kita sering berbicara tentang pembangunan, namun mungkin hanya sedikit
yang kita ketahui tentang pembangunan itu sendiri. Pembangunan telah menjadi
obsesi banyak negara, namun dalam faktanya tidak berjalan sesuai dengan apa
yang diharapkan. Hal ini disebabkan banyaknya persoalan yang terjadi selama
proses pembangunan, seperti masalah pengangguran, kemiskinan, urbanisasi yang
tinggi sehingga menciptakan masyarakat miskin di kota dan kesenjangan ekonomi.
Paradigma tradisional memiliki pandangan tentang pembangunan pada Indonesia
sebagai negara yang berkembang sehingga diidentikan dengan upaya untuk
meningkatkan pendapatan per-kapita atau dengan strategi pertumbuhan ekonomi
untuk mengurangi masalah-masalah pembangunan yang berdasarkan pada pancasila
dan pembukaan UUD 1945. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu bentuk manifestasi
keberhasilan didalam meningkatkan tingkat GNP suatu negara pada periode
tertentu melalui sektor sektor yang berpeluang. Pemikiran yang demikian akan
memunculkan teori pertumbuhan dan pembangunan sebagai tujuan utama dari setiap
kebijakan ekonomi, sebagai contoh Program MP3EI, dengan adanya kebijakan
tersebut diharapkan perekonomian Indonesia dapat menjadi lebih terarah sesuai
dengan rencana dan tepat sasaran untuk memanfaatkan sumber daya yang tersedia
secara optimum sehingga terciptanya masyarakat yang happiness dengan indikator tingkat kesejahteraan.
Indikator perubahan pembangunan terjadi akibat dari perubahan pola pikir
dari para ekonom dan sebagai tuntutan perubahan zaman. Perubahan paradigma
pembangunan beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak hanya berpedoman pada
tingkat GNP sebagai sasaran pembangunan tetapi lebih memusatkan perhatian pada
kualitas pembangunan, pada saat inilah mulai mengkaji ulang kebijakan-kebijakan
pemerintah yang tidak sesuai dari rencana pembangunan. Pandangan dari ekonom
mengenai berbagai aspek yang berkaitan dengan masalah pembangunan negara
berkembang dikenal dengan istilah ekonomi pembangunan yang masuk dalam analisis
makro ekonomi. Para ekonom menyadari
pembangunan ekonomi tidak terlepas dari kinerja pemerintah untuk selalu
melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan menerapkan
kebijakan secara berkelanjutan sehingga tingkat kualitas pembangunannya akan
selalu terjaga dengan baik..
2. Indikator keberhasilan Pembangunan Ekonomi
Mengukur tingkat keberhasilan pembangunan suatu negara diperlukan tolak
ukur dengan indikator sesuai dengan definisi dari ekonomi pembangunan itu
sendiri, agar pembangunan ekonomi dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Indikatornya adalah tingkat pendapatan harus seimbang dengan pengeluaran dan
harus seimbang pula dengan tingkat produksi, indikator tersebut diharapkan
diharapkan mampu mewakili atau merupakan model dari semua aspek atas
pembangunan ekonomi.
2.1. Indikator Ekonomi
2.1.1
GNP ( Gross National Product) atau Produk Nasional Bruto
Indicator
pertama yang umum digunakan diberbagai Negara untuk menilai perkembangan
ekonomi adalah perubahan pendapatan nasional riil dalam jangka waktu panjang.
Pendapatan nasional riil menunjukkan output secara keseluruhan dari barang-barang
jadi dan jasa suatu negara. Negara dikatakan tumbuh ekonominya jika pendapatan
nasional riil-nya naik dari periode sebelumnya. Tingkat petumbuhan ekonomi
dihitung dari pertambahan pendapatan nasional riil yaitu Produk Nasional Bruto
riil yang berlaku dari tahun ke tahun.
2.1.2 Kesejahteraan Penduduk
Indikator ketiga yang juga digunakan untuk mengukur
perkembangan ekonomi adalah nilai kesejahteraan penduduknya. Terjadi
peningkatan kesejahteraan material yang terus-menerus dan berjangka panjang. Hal
ini dapat ditinjau dari kelancaran distribusi barang dan jasa. Distribusi yang
lancar menunjukkan distribusi pendapatan per kapita pada seluruh wilayah
Negara. Peningkatan kesejateraan terjadi secara merata pada seluruh kawasan.
Tingkat kesejahteraan dapat pula diukur dengan pendapatan riil per kapita.
2.1.3 Tenaga Kerja Dan
Pengangguran.
Indikator keempat yang dapat digunakan untuk menilai
pertumbuhan ekonomi adalah jumlah tenaga kerja dan tingkat pengangguran. Pengangguran merupakan selisih antara angkatan
kerja dengan penggunaan tenaga kerja yang sebenarnya. Angkatan kerja adalah
jumlah tenaga kerja yang terdapat dalam suatu perekonomian pada suatu waktu
tertentu.[1]
2.2 Indikator Non Ekonomi ( Sosial )
2.2.1
Indeks Kualitas Hidup
Indeks kualitas hidup (IKH) atau Physical Qualty of
life Index (PQLI) digunakan untuk mengukur kesejahteraan dan kemakmuran
masyarakat. Indeks makroekonomi tidak dapat memberikan gambaran tentang
kesejahteraan masyarakat dalam mengukur keberhasilan ekonomi. Misalnya, pendapatan
nasional sebuah bangsa dapat tumbuh terus, tetapi tanpa diikuti oleh
peningkatan kesejahteraan sosial.
2.2.2
Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index)
The United Nations Development Program (UNDP) telah
membuat indikator pembangunan yang lain, sebagai tambahan untuk beberapa indikator
yang telah ada. Ide dasar yang melandasi dibuatnya indeks ini adalah pentingnya
memperhatikan kualitas sumber daya manusia. Menurut UNDP, pembangunan hendaknya
ditujukan kepada pengembangan sumberdaya manusia. Dalam pemahaman ini,
pembangunan dapat diartikan sebagai sebuah proses yang bertujuan m ngembangkan
pilihan-pilihan yang dapat dilakukan oleh manusia. Hal ini didasari oleh asumsi
bahwa peningkatan kualitas sumberdaya manusia akan diikuti oleh terbukanya berbagai
pilihan dan peluang menentukan jalan hidup manusia secara bebas. Pengembangan
manusia berkaitan erat dengan peningkatan kapabilitas manusia yang dapat
dirangkum dalam peningkatan knowledge, attitude dan skills, disamping derajat
kesehatan seluruh anggota keluarga dan lingkungannya.[2]
[1] Diakses
dari : http://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-makro/indikator-pertumbuhan-ekonomi-suatu-negara,
pada tanggal 16 September 2013, pukul 20.30
[2] Parsiyo,
S.IP, MM, Indikator Keberhasilan Pembangunan, diakses dari : http://ppmkp.bppsdmp.deptan.go.id/index.php/artikel/kepemimpinan-dan-manajemen/75-indikator-keberhasilan-pembangunan pada tanggal 16 September 2013,
pukul 20.30
Tidak ada komentar:
Posting Komentar