Pendidikan, Pembangunan SDM dan Peran Pendidikan dalam Pembangunan
( Risanda Alirastra Budiantoro – 12/330600/EK/18790 – Ilmu Ekonomi)
Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan yang mencakup seluruh
aspek kehidupan masyarakat, termasuk aspek sosial, ekonomi, politik dan
kultural, dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan warga bangsa secara
keseluruhan. Dalam proses pembangunan tersebut peranan pendidikan amatlah
strategis. Pendidikan mampu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk
itu peningkatan kualitas sumber daya manusia mutlak harus dilakukan. Karena
dengan kualitas sumber daya manusia yang berkualitas dapat memberikan multiplier
efect terhadap pembangunan perekonomian.
I.
Pendidikan sebagai Investasi bagi
Pembangunan Nasional
Isu mengenai sumber daya manusia (human
capital) sebagai input pembangunan ekonomi mencoba menjelaskan hubungan
antara pendidikan dengan pembangunan
ekonomi untuk mencapai kesejahteraan. Teori human capital berpendapat bahwa pendidikan adalah sebagai investasi
sumber daya manusia yang memberi banyak manfaat, antara lain: diperolehnya
kondisi kerja yang lebih baik, efisiensi produksi, peningkatan kesejahteraan
dan tambahan pendapatan seseorang apabila mampu menyelesaikan tingkat pendidikan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan lulusan pendidikan di
bawahnya.
Pendidikan merupakan investasi penting dalam menghadapi masa depan dunia
secara global. Untuk itu, pendidikan harus dapat menyiapkan generasi muda abad
ke-21 yang unggul, berdaya saing tinggi
dan mampu bekerjasama guna mencapai kemakmuran bagi setiap negara dan dunia.
Namun, Pembangunan tidak akan bisa tumbuh dengan baik walaupun peningkatan mutu
pendidikan atau mutu sumber daya manusia dilakukan, jika tidak ada program yang
jelas tentang peningkatan mutu pendidikan dan program ekonomi yang jelas.
Mengingat pentingnya peran pendidikan tersebut, maka investasi modal
manusia melalui pendidikan di negara berkembang sangat diperlukan walaupun
investasi di bidang pendidikan merupakan investasi jangka panjang secara makro,
manfaat dari investasi ini baru dapat dirasakan setelah puluhan tahun.
Keterbatasan dana mengharuskan adanya penetapan prioritas dari berbagai pilihan
kegiatan investasi di bidang pendidikan yang sesuai, dalam jangka panjang akan
mendorong laju pertumbuhan ekonomi. Investasi yang menguntungkan adalah
investasi modal manusia untuk mempersiapkan kreativitas, produktivitas dan jiwa
kompetitif dalam masyarakatnya..
II.
Sistem Pendidikan dan Pembangunan
Ekonomi
Pemerintah memilik peranan penting dalam meningkatkan kualitas dari
sumber daya manusia (SDM) sehingga memiliki
karakter, pengetahuan, values, attitudes dan skills yang dapat ditunjang
melalui lembaga pendidikan, program pendidikan 9 tahun, hal ini juga menjadi
landasan dalam mensukseskan visi Indonesia Emas 2045, dengan menggunakan SDM
yang berkualitas akan mendorong Indonesia menjadi 7 negara dengan perekonomian
yang baik[1].
Beberapa faktor yang menyebabkan perlunya mengembangkan tingkat pendidikan di
dalam usaha untuk membangun suatu perekonomian, adalah :
1.
Pendidikan yang lebih tinggi memperluas pengetahuan
masyarakat dan mempertinggi rasionalitas pemikiran mereka. Hal ini memungkinkan
masyarakat mengambil langkah yang lebih rasional dalam bertindak atau mengambil
keputusan.
2.
Pendidikan memungkinkan masyarakat mempelajari
pengetahuan-pengetahuan teknis yang diperlukan untuk memimpin dan menjalankan
perusahaan-perusahaan modern dan kegiatan-kegiatan modern lainnya.
3.
Pengetahuan yang lebih baik yang diperoleh dari
pendidikan menjadi perangsang untuk menciptakan pembaharuan-pembaharuan dalam
bidang teknik, ekonomi dan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat lainnya.
III. Hakekat Pembangunan Manusia
Pengembangan
sumber daya manusia sebagai upaya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya
pada penduduk untuk terlibat secara aktif dalam proses pembangunan. Pada
hakekatnya sumber daya manusia tidak hanya penting diperhatikan masalah
keahlian sebagai mana yang telah umum dipahami dan diterima, tetapi juga
penting diperhatikan masalah etika atau akhlak dan keimanan-keimanan
pribadi-pribadi yang bersangkutan. Jadi, sebagaimana benar bahwa SDM yang
bermutu ialah yang mempunyai tingkat keahlian tinggi, juga yang tak kurang
benarnya adalah bahwa SDM tidak akan mencapai tingkat yang diharapkan jika
tidak memiliki pandangan dan tingkah laku etis dan moral yang tinggi
berdasarkan keimanan yang teguh.
IV. Keputusan Berinvestasl (Analisis Biaya Manfaat)
Telah diketahui bahwa peningkatan mutu modal manusia tidak dapat dilakukan
dalam tempo yang singkat, namun memerlukan waktu yang panjang. Investasi modal
manusia sebenamya sama dengan investasi faktor produksi lainnya. Dalam hal ini
juga diperhitungkan rate of return
(manfaatnya) dari investasi pada modal manusia. Bila seseorang akan melakukan
investasi, maka ia harus melakukan analisa biaya manfaat (cost
benefit analysis). Biayanya adalah berupa biaya yang dikeluarkan untuk
bersekolah dan opportunity cost dari bersekolah adalah penghasilan yang
diterimanya bila ia tidak bersekolah. Sedangkan manfaatnya adalah penghasilan
(return) yang akan diterima di masa depan setelah masa sekolah selesai.
Diharapkan dari investasi ini manfaat yang diperoleh jauh lebih besar daripada
biayanya.
Biaya sosial adalah opportunity cost yang harus ditanggung
oleh masyarakat seluruhnya sebagai akibat dari adanya keinginan atau kesediaan
masyarakat tersebut untuk membiayai perluasan pendidikan tinggi yang mahal
dengan dana yang mungkin akan menjadi lebih produktif apabila digunakan pada
sektor-sektor ekonomi yang lain. Antara biaya sosial dan biaya individual akan
terdapat kesenjangan, sehingga akan lebih memacu tingkat permintaan atas
pendidikan yang lebih tinggi. Tetapi, penciptaan kesempatan untuk memperoleh
pendidikan yang lebih tinggi akan mengakibatkan lonjakan biaya sosial yang
ditanggung oleh masyarakat. Masyarakat juga harus menanggung biaya Sosial yang
berupa semakin memburuknya alokasi sumber daya yang pada akhirnya akan
menyusutkan persediaan dana dan kesempatan untuk menciptakan kesempatan kerja
langsung atau untuk menjalankan program pembangunan lainnya. Sedikit demi
sedikit pendidikan tinggi bukan lagi menjadi alat, melainkan menjadi tujuan itu
sendiri (Michael.P. Todaro, 2000).[2]
[1]Menteri
Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, diakses dari : http://www.menkokesra.go.id/content/menko-kesra-pendidikan-adalah-investasi-pada-pembangunan-manusia,
pada tanggal 9 November 2013, pukul 06.10
[2] Hastarini
Dwi Atmanti, Diakses dari http://eprints.undip.ac.id/16864/1/Investasi_Sumber_Daya_Manusia_Melalui_Pendidikan....by_Hastarini_Dwi_Atmanti_(OK).pdf,
pada tanggal 8 November 2013, pukul 21.30
Tidak ada komentar:
Posting Komentar