Rabu, 22 Juni 2011

wisata gunung bromo

Pananjakan & Bromo 9 April 2009 Habis mencontreng pemilu legislatif, jam 08:50 kami meluncur ke Penanjakan dengan si hitam Terios. Setelah melewati Probolinggo kami terus ke barat ke arah Banyubiru dan belok ke kiri. Sekitar 14 km dari Banyubiru kami tiba di Mangkrengan dan belok ke kiri menuju Puspo, Tosari dan Pananjakan. Jalan menuju Tosari dan Pananjakan sempit dengan tikungan tajam (tikungan ceklek) sehingga si hitam cuma lari 15-20 km jam dengan gigi 1 dan 2.

Setibanya di Tosari kami cukup heran betapa ramenya daerah Tosari. Perumahan padat dan banyak sekali penduduk lalu lalang dengan sepeda motor. Setibanya di Tosari, masyarakat masih antusias di TPS menentukan pilihan calon legislatif.

Kami tiba di “look out” (tempat melihat) yang berlokasi di pertigaan (ke kanan) lautan pasir dan (ke kiri) Pananjakan sekitar pkl 11:30 dan berhenti sejenak menikmati keindahan gunung Bathok dan Bromo dari sisi sebelah barat. (Kami pernah ke Bromo tahun 1999 melewati Cemorolawang). Setelah puas menikmati keindahan Bromo, atas tawaran “guide” kami turun ke Lautan pasir dengan si hitam menuju Pura dikaki gunung Bromo. “Guide” ini terdiri dari 2 orang boncengan sepeda motor dan menawarkan jasanya Rp 75.000 sampai ke Cemoro Lawang. “Guide” bertanggung jawab jika mobil terperosok ke Pasir namun tidak bertanggung jawab jika mobil mogok atau rusak.

Setibanya di dekat Pura (pada km 125), Nanda dan Mamahnya pengin naik ke puncak Bromo dan akhirnya kami bertiga naik kuda per orang Rp 60.000 untuk naik dan turun. Sementara itu dua orang “guide” menunggui mobil dibawah.

Setelah meniti 247 anak tangga (menurut hitungan Nanda) kami tiba di puncak dengan kepayahan. Lagi-lagi kami menikmati keindahan panorama dari puncak Bromo. Setelah puas foto-foto, kami turun dan ketiga kuda telah menunggui kami untuk menuruni lereng bromo menuju tempat parkir mobil.

Si hitam lalu kami gas menuju Cemorolawang dan tak lupa odometer kami set ke posisi 0 untuk mengukur jarak ke Paiton lewat Probolinggo. Setibanya di Cemorolawang kamipun berhenti sejenak untuk menikmati bakso (semangkok Rp 6000 sekedar mengisi perut). Perjalanan kami lanjutkan turun menuju Probolinggo dan jam 15:30 kami mampir di RM. Gama Probolinggo untuk makan sore (?) dan jam 17:15 kami sampai di paiton.

Paiton – Probolinggo – Banyubiru – Mangkrengan – Puspo – Tosari – Pananjakan – Lautan Pasir – Parkir Pura = 125 km (jam 08:50 – 13:30) Parkir Pura – Cemorolawang – Probolinggo – Paiton = 82 km (13:30 – 17:15)

(Narrated by Aris)

1 komentar: